Sumber Air Asin
Traveller, Ada Garam Inum di Desa Sungai Keradak Sarolangun, Air Asin Berasal Dari Pegunungan
Selain dari keindahan alam, ada yang unik berada di Desa Sungai Keradak, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun.
Editor: Rahimin
Traveller, Ada Garam Inum di Desa Sungai Keradak Sarolangun, Air Asin Berasal Dari Pegunungan
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rifani Halim
TRIBUNJAMBITRAVEL.COM, SAROLANGUN - Ada hal unik ada di Kecamatan Batang Asai Kabupaten Sarolangun.
Selain dari keindahan alam, ada yang unik berada di Desa Sungai Keradak, Kecamatan Batang Asai, Sarolangun.
Di DesaSungai Keradak, terdapat sumber air asin, yakni Garam Inum.
Baca juga: Jalan Tol Trans Sumatera, Rute Betung-Tempino Hanya Akan Melewati Kabupaten Muaro Jambi
Baca juga: Daftar Rekomendasi Lima Hotel atau Penginapan Murah di Kerinci Buat Tribunners
Satu sumber air asin yang berasal di daerah pegunungan di Batang Asai.
Dedi Kurniawan, satu pemuda yang juga pengurus Karang Taruna Desa Sungai Keradak mengatakan, proses perjalanan ke lokasi tidak terlalu jauh, dan tidak terlalu rumit untuk sampai ke sumber air asin

"Kalau dari dari desa tidak terlalu jauh dan tidak juga menguras banyak tenaga Karena perjalanan menuju lokasi Garam Inum sudah ada jalan di fasilitasi oleh pemerintah desa," kata Dedi kepada Tribun Jambi, Jum'at (19/2/2021).
Ia menerangkan, untuk kelokasi dapat menggunakan sepeda motor yang tinggi.
Untuk sepeda motor matic, Dedi Kurniawan meragukan hal tersebut, sebab sebagian jalan masih tanah
Baca juga: Kerinci Arafah Resort, Tempat Menginap Asyik, Bisa Menikmati Keindahan Danau Kerinci
Baca juga: Jika Tribunners Liburan ke Kerinci, Ini Home Stay di Kayu Aro Yang Bisa Untuk Rekomendasi Menginap
"Dari desa mengunakan motor hingga sampai kelokasi diperkirakan hanya memakan waktu lima menit saja, tidak terlalu jauh," katanya.
Ia menjelaskan, pemanfaatan air asin Garam Inum sebelumnya pernah dilakukan percobaan oleh satu warga yakni Aswan.
Dengan alat seadanya Aswan melakukan percobaan air asin tersebut menjadi garam
"Ada seorang masyarakat yang mencoba memasak air asin itu dengan cara manual, memasak air asin dengan Kawah (kuali besar) di atas kayu bakar. Hasilnya, Alhamdulillah cukup memuaskan dan bisa juga di konsumsi dengan keterbatasan alat untuk. Namun saat ini, masyarakat tidak pernah lagi mencoba dan mengelola air karena terkendala dengan peralatan," katanya.